PANGGUNG SEBELAH KIRI MENGGAMBARKAN
SEBUAH RUANGAN DARI SEBUAH RUMAH YANG SANGAT SEDERHANA. HANYA TERDAPAT SEBUAH
SET KURSI DAN MEJA YANG AGAK TUA. NAMPAK SEBUAH ORNAMEN BERBENTUK BULAN UNTUK
MENGGAMBARKAN SUASANA MALAM HARI. TERDAPAT SEBUAH KERANJANG YANG BERISI
PAKAIAN.
DAROJI
Pak, mana radio Oji yang Bapak janjikan kemarin? (duduk di sebelah Kang Dasrip)
Pak, mana radio Oji yang Bapak janjikan kemarin? (duduk di sebelah Kang Dasrip)
KANG
DASRIP
sabar yo le, nanti kita beli bareng-bareng supaya kamu bisa memilih radio yang kamu inginkan. Lagipula lukamu belum sembuh tho dari khitan? Kamu tenang saja le, pasti nanti Bapak belikan. (mengelus kepala anaknya)
sabar yo le, nanti kita beli bareng-bareng supaya kamu bisa memilih radio yang kamu inginkan. Lagipula lukamu belum sembuh tho dari khitan? Kamu tenang saja le, pasti nanti Bapak belikan. (mengelus kepala anaknya)
DAROJI
horeee...tapi bener yo Pak. Radionya harus yang merek Philip seperti kepunyaan Wak Haji Kholik itu. Bapak sendiri kan yang bilang? (tepuk tangan)
horeee...tapi bener yo Pak. Radionya harus yang merek Philip seperti kepunyaan Wak Haji Kholik itu. Bapak sendiri kan yang bilang? (tepuk tangan)
KANG
DASRIP
iya, Bapak janji. Sekarang kamu istirahat saja, biar lukamu cepat sembuh, biar nanti bisa cepat beli radio. (menuntun Daroji meninggalkan ruangan)
iya, Bapak janji. Sekarang kamu istirahat saja, biar lukamu cepat sembuh, biar nanti bisa cepat beli radio. (menuntun Daroji meninggalkan ruangan)
ISTRI
KANG DASRIP
(bicara sendiri sambil melipat pakaian) dasar anak jaman sekarang. Ada saja maunya. Minta dibelikan inilah, itulah. Ndak tahu apa kalau untuk makan sehari-hari saja susah. Tapi ndak papa, Daroji anak kami satu-satunya, itung-itung ini adalah hadiah khitanan dia kemarin. hehe
(bicara sendiri sambil melipat pakaian) dasar anak jaman sekarang. Ada saja maunya. Minta dibelikan inilah, itulah. Ndak tahu apa kalau untuk makan sehari-hari saja susah. Tapi ndak papa, Daroji anak kami satu-satunya, itung-itung ini adalah hadiah khitanan dia kemarin. hehe
KANG
DASRIP
(masuk ke ruangan, mondar mandir sambil menggaruk-garuk kepala)
(masuk ke ruangan, mondar mandir sambil menggaruk-garuk kepala)
ISTRI
KANG DASRIP
(melihat dengan heran) sampean kenapa tho Kang? Dari tadi mondar mandir mondar mandir kayak pejabat kurang gaji saja. (melipat pakaian yang sudah dicuci)
(melihat dengan heran) sampean kenapa tho Kang? Dari tadi mondar mandir mondar mandir kayak pejabat kurang gaji saja. (melipat pakaian yang sudah dicuci)
KANG
DASRIP